Airplane Mode ke Kecamatan Sembilan Warna

Saya tidak boleh olahraga di hotel sepi ini. Tidak ada fasilitas gym-nya. Tidak cukup oksigennya. Jalan kaki pun tidak boleh tergesa. Agar tidak tersengal di dada. Begitu tipis oksigen di tempat tinggi seperti ini. Janganlah. Apalagi berolahraga.
Sedih. Saya tidak bisa berolahraga. Untung saya cocok dengan makanannya. Yang di restoran suku asli Zang zu. Maupun yang di restoran Muslimnya. (Lihat edisi besok).
Bisa sambil ngobrol tentang budaya mereka. Termasuk sistem perkawinannya. Di Huang Long ini.
Huang Long adalah ‘dataran tinggi’ kedua yang pernah saya datangi di Tiongkok. Tahun lalu saya ke Qinghai. Juga ke kecamatan yang tingginya di atas 4.000 meter. Lebih tinggi dari puncak gunung Semeru. Melihat teknologi tinggi untuk kawasan terpencil begini. Yang entah mengapa. Mungkin cocok untuk Sumba. (dahlan iskan)