Waspada, Kekeringan Teror Sulsel Hingga November

  • Bagikan
Kekeringan air bersih sejumlah wilayah di kota semakin diperparah lagi di mana air di Sungai Moncongloe yang selama ini digunakan sebagai air baku pendistribusian kepada masyarakat itu, tercemar air laut dan sangat asin. Sehingga PDAM Kota Makassar mengurungkan niatnya untuk mengolah air sungai menjadi air bersih siap pakai apalagi pompa stock tak dapat digunakan. “Air baku di Sungai Moncongloe sudah beberapa hari ini tidak bisa kita ambil dan pakai. Karena air laut pasang dan tercampur dengan air sungai. Kadar asin di sungai tinggi sekali pompa tidak bisa dipakai. Itulah kita buka layanan pengantaran mobil tanki,” sebutnya. Sehari sebelumnya, Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar Suswanto, mengatakan potensi kekeringan kini mengancam beberapa daerah di Sulsel. Seperti di Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bulukumba, sampai Selayar. Bahkan di Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Selayar sudah tak turun hujan selama dua bulan terakhir. Di sejumlah daerah tersebut memiliki curah hujan yang sangat rendah dan suhu yang begitu panas. Curah hujan di daerah ini terhitung kurang, hanya sekitar 0 sampai 20 mm. Sedangkan suhunya cukup tinggi. Bisa mencapai 34 derajat celcius. “Bahkan yang kami catat, pada 20 Agustus lalu, suhu di Makassar lebih dari 35 derajat celcius. Itu sudah masuk kategori ekstrem,” kata Siswanto, kemarin. Pada September nanti, lanjutnya, curah hujan di hampir semua wilayah Sulsel begitu rendah. Di Pare-pare, Barru, Soppeng, Pangkep, Maros, hingga Sinjai curah hujannya rendah di bawah 50 mm.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan