Masuki Hari Ketiga, Korban Gempa Sulteng Alami Krisis Pangan dan Air Bersih

FAJAR.CO.ID, PALU -- Memasuki hari ketiga pasca digubcang gempa berkekuatan 7,7 SR. Warga dan masyarakat Kota Palu dan Donggal alami krisis pangan dan air bersih.
Di beberapa tenda pengungsian, yang dihuni umumnya orang tua, ibu-ibu dan anak-anak mencari pasokan makanan. Tak hanya itu, gempa yang menyebabkan tsunami ini juga membuat aliran listrik padam dan terhentinya air bersih dari pipa-pipa PDAM.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari tim ACT MRI di Lokasi, Minggu (30/9), penjarahan di sejumlah mini market tak bisa dihindari. Tak jarang pula warga bersitegang dengan relawan yang bertugas demi untuk "bertahan hidup".
"Kami ini butuh makan, keluarga kami bisa mati karena hanya terus diminta untuk bersabar dan memunggu," Kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Selain makanan dan air bersih, bahan bakar juga menjadi rebutan warga. Setidaknya ada 3 titik pom bensin diserbu masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar.
Sebagai bentuk tindakan awal, ACT MRI bersama relawan dari komunitas dan satuan prajurit TNI melakukan evakuasi terhadap korban gempa yang tertimbun di reruntuhan hingga kedalaman 5 meter.
Berdasarkan Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkini memperlihatkan korban jiwa akibat bencana pada Jumat (28/9) sore itu sudah mencapai 832 orang.(ade/fajar)