Reni Selamat Bersama Dua Anaknya, Suaminya Belum Ada Kabar

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ratusan korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah tiba di Sekaligus Akar Panrita Maminasata sejak Selasa Malam, 2 Oktober 2018, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala Kota Makassar.
Sebanyak 112 korban gempa dan tsunami tersebut terdiri dari 31 orang perempuan yang sudah berkeluarga, 4 bayi, 79 anak-anak, dan 2 orang laki-laki.
Salah seorang korban gempa dan tsunami di Palu, Reni mengatakan bahwa sejak gempa tersebut dirinya sudah hilang kontak dengan sang suami.
Ia menjelaskan, saat gempa terjadi suaminya sedang bekerja. Ditambah lagi jaringan terputus dan listrik padam pada saat gempa.
"Kalau suami saya sudah tidak ada kontak sampai sekarang, nomornya sudah tidak aktivitas, waktu gempa kami pisah. Sejak pagi dia pergi kerja, begitu gempa sudah mati lampu, dan jelek jaringan,"kata perempuan dua anak itu saat di temui di Sekolah Akar Panrita Maminasata kota Makassar, Rabu (3/10/18).
Ia selamat bersama dengan kedua anaknya bernama Andi berumur 12 tahun, dan anak bungsunya yang berumur 9 tahun. Ia berharap, kondisi anaknya bisa terjamin di Sekolah Akar Panrita Maminasata.
Sementara Kepala TK Akar Panrita Maminasata, Fitriani mengatakan bahwa saat ini yang dibutuhkan para korban adalah dana. Khusunya bagi anak-anak untuk melanjutkan pendidikan mereka.
"Kemudian loker tempat pakaian, dan perabot dapur karena mereka nanti akan kami asramakan,"jelas Fitriani.
Namun, untuk saat ini Sekolah Akar Panrita Maminasata menutup penerimaan korban gempa dan tsunami. Lantaran mereka ingin fokus dan memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak.(sul)