Dorong Pangan Lokal Secara Kormersil, Ini yang Dilakukan Kementan

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID --  Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pangan lokal terus dikembangkan. Salah satu dengan membuat  lomba memanfaatkan pangan lokal sebagai bahan utamanya. Seperti lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Berimbang dan Aman Berbasis Sumberdaya Lokal di halaman perkantoran pemerintah provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Rabu (17/10). Lomba semacam ini sangat bagus untuk mengembangkan pangan lokal secara kormersil. "Mulai tahun depan, saya usulkan agar nilai komersil pangan lokal yang dilombakan menjadi kriteria utama untuk menentukan pemenangnya," kata Agung Hendriadi saat menghadiri acara tersebut. Menurut Agung, nilai komersil tersebut sangat beralasan, agar pengolahan menu makanan dari bahan pangan lokal tidak berhenti sampai dilomba."Lomba ini bagus untuk menumbuhkan kreatifitas dan inovasi dalam membuat menu yang menarik cita rasa dan bernilai gizi, tetapi nilai komersilnya juga perlu diperhatikan dan harus dikembangkan, sehingga ada nilai ekonomi yang diperoleh," lanjut Agung. "Kalau sudah ada nilai ekonominya, nanti akan berkembang usaha-usaha kecil dan menengah (UKM) yang mengembangkan bisnis pangan lokal, dan pada akhirnya gengsi pangan lokal akan naik, karena banyak yang mencari," tambah Agung. Lomba cipta menu merupakan salah satu rangkaian acara tahunan yang digelar Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS), dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Menurut Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Tri Agustin, kegiatan yang diikuti 34 provinsi ini sangat menarik karena mampu mengali potensi pangan lokal yang ada dan bisa dikembangkan di daerah. "Melalui lomba ini, masyarakat akan mengetahui bahwa semua daerah memiliki pangan lokal yang jika dikembangkan terus, akan memperkaya ketersediaan pangan, sehingga sangat mendukung penganekaragaman pangan?," ujar Tri Agustin. Adapun kriteria lomba yang dinilai mencakup: keseimbangan gizi pangan, keanekaragaman bahan pangan lokal yang digunakan, kreatifitas pengembangan menu, citarasa, penampilan dan keamanan pangan. Dari hasil lomba  Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah keluar jadi juara 1,2, dan 3. Sedangkan juara harapan 1, 2 dan 3 adalah peserta dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta dan Aceh.(rls)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan