Buka festival Forum KTI ke-8, NA: Infrastruktur Tingkatkan Daya Saing Timur Indonesia

Sebutnya, Sulsel adalah pintu gerbang KTI. Pontensinya sangat besar, baik di bidang pertanian, perkebunan dan kelautan serta pariwisata. Masalah yang dihadapi adalah pembangunan inftrastruktur, dan berharap target pembangunan infrastruktur nasional bisa diselesaikan tepat waktu.
"Kami berterima kasih pada Menteri PUPR dan Presiden, Sulsel dengan keunggulan pertanian dengan hadirnya bendungan, baik Karalloe dan Baliase serta potensi airnya. Dengan hadirnya bendungan ini akan mempercepat pembangunan di Sulsel. Demikian juga trans Sulawesi yang akan diselesaikan hingga Sulawesi Barat," paparnya.
Pekerjaan Rumah ke depan adalah menyelesaikan persoalan daerah terisolir, sebutnya, termasuk di Luwu Utara terdapat daerah bernama Seko, yang memiliki potensi besar, termasuk menjadi pusat lumbung daging.
Ia juga menyampaikan Sulsel akan kembali membangkitkan produk unggulan Sulsel yang pernah berjaya, seperti coklat dan juga udang sitto (windu).
NA berharap semua pihak membantu untuk membangun Kawasan Timur Indonesia dan Sulawesi Selatan pada khususnya.
"Kami berharap Yayasan BaKTI bisa menjadi mitra strategis kita ke depan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada," sebutnya.
Lanjutnya, peningakatan daya saing Indonesia dalam Indeks Daya Saing Global. Indonesia naik ke peringkat 45 dari 140 negara pada tahun 2018.
"Infrastruktur dibutuhkan untuk peningkatan daya saing," ujarnya. (ade/fajar)