Setelah Digratiskan, Perawatan Jembatan Suramadu Didanai APBN

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, SURABAYA - Status Jembatan Suramadu resmi berubah kemarin. Dari awalnya jembatan tol menjadi jembatan non-tol. Perubahan itu secara otomatis menghapus tarif masuk jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut. Penegasan itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin. "Dengan ucapan bismillah, jembatan tol Suramadu diubah menjadi jembatan non-tol biasa," katanya. Pernyataan itu disampaikan Jokowi di atas truk kontainer tanpa bak berwarna kuning. Mantan wali kota Solo itu mengatakan, keputusan pemerintah menggratiskan Jembatan Suramadu merupakan upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Madura. "Kita berharap pertumbuhan ekonomi Madura makin membaik. Investasi bisa naik, demikian juga properti maupun pariwisata," ujarnya. Dia menyatakan, selama ini beberapa kebijakan pemerintah ternyata belum membawa dampak ekonomi positif bagi Madura. Salah satu indikatornya adalah angka kemiskinan yang masih tinggi. Di seluruh kabupaten/kota di Madura, persentase kemiskinan masih 16-23 persen. Bandingkan dengan wilayah Surabaya-Sidoarjo-Gresik yang berada di angka 4-6 persen. Selain itu, penghapusan tarif masuk Jembatan Suramadu merupakan respons atas keluhan sejumlah pengusaha yang ingin berinvestasi di Madura. Jokowi menceritakan, pernah ada investasi penanaman tebu yang akan masuk ke Madura. Namun, pemberlakuan tarif Suramadu membuat biaya logistik menjadi tinggi. "Akhirnya investasi itu batal gara-gara ini (tarif masuk tol Suramadu, Red)," ujarnya. Dia mengakui, kebijakan itu bakal membuat pemasukan negara dari sektor tol berkurang. "Namun, negara tak berhitung untung rugi. Jangan selalu bawa itung-itungan. Yang penting, benefit-nya dirasakan masyarakat."
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan