FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Kondisi Imran, 19, sudah mulai membaik. Remaja yang tangan kirinya putus gara-gara sabetan komplotan begal sadis itu, akan segera pulang dari rumah sakit dalam waktu dekat.
Keluarga punya rencana untuk membawa potongan tangan ke kampung halaman korban di Desa Kendenan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel). “Alhamdulillah sudah mulai membaik. Tinggal tunggu orang tuanya datang untuk ambil potongan tangannya dan dibawa ke kampung. Rencana (potongan tangan) mau dikubur di sana,” kata paman korban yang juga merupakan anggota TNI AD, Serma Sumarto di Mapolrestabes Makassar, Kamis (29/11).
Sumarto telah diberi tahu oleh dokter, bahwa kondisi korban akan kembali normal secara bertahap dalam waktu dekat. Baru-baru ini, pihak medis bahkan telah mengambil kurang lebih 3 cm, luka bekas potongan pergelangan tangan.
Potongan sisa luka itu diambil untuk menghindari infeksi dari benda tajam berupa parang. Begitu pun dengan kondisi psikologis korban. “Kondisi psikologisnya bagus. Ini anak seperti kuat menahan rasa sakit, bahkan sabar sekali. Sudah ikhlaskan juga, namanya musibah sudah terjadi. Potongannya (tangan) tinggal menunggu diambil orang tuanya,” ucapnya.
Korban yang merupkan mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi (PT) swasta di Kota Makassar ini akan kembali menjalani pendidikan, setelah kondisinya benar-penar pulih 100 persen. Pihak keluarga berharap para pelaku dihukum sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. “Ya tentunya negara kita ini kan negara hukum. Jadi karena pelaku sudah ditangkap, hukumannya harus sesuai dengan pelanggaran hukum yang dilakukan. Supaya ini tidak terulang lagi sama orang lain, ” harap Sumarto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jatanras Polrestabes Makassar dan Resmob Polda Sulsel berhasil meringkus komplotan pelaku begal. Lima pelaku adalah Firman alias Emmang, 22; Aco alias Pengkong, 21; Enal, 19; Fataulla alias Ulla, 18; Irman, 37. Saat beraksi, mereka tak segan melukai korbannya.
Salah satu korban kesadisan begal itu adalah Imran. Para pelaku dengan tega menebaskan parang hingga tangan kiri korban putus, terpotong.
Salah seorang pelaku, Firman, terpaksa ditembak kedua kakinya karena berusaha melarikan diri. Hal itu terjadi saat upaya pengembangan penyidikan di tempat kejadian perkara (TKP). Yakni di Jalan Datuk Ribandang II, Kecamatan Tallo, Makassar.
(rul/JPC)