Kehabisan Oksigen, Pasien Tidak Bisa Melahirkan di RSUD Jeneponto

FAJAR.CO.ID, JENEPONTO -- Salma Kampung Ci’nong, Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea memendam kekecewan. Pasalnya, dia tidak bisa melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang Jeneponto karena persediaan oksigen telah habis.
“Mau melahirkan ini, rencananya mau disesar tapi sampai sekarang tidak ada O2nya (RSUD Jeneponto). Kami kecewa dengan pelayanan RSUD Jeneponto, kami sudah dua hari dua malam disini, ” ujar keluarga pasien, Salmi saat ditemui di Ruang Bersalin RSUD Jeneponto, Jalan Ishak Iskandar, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Rabu, (26/12).
Sementara itu, pasien yang ingin melahirkan, Salma diketahui berasal dari Kampung Ci’nong, Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea rumahnya berjarak cukup jauh dari RSUD Jeneponto. ” Ya pastinya kami kecewa,” singkat Salma yang sudah dua hari merasakan sakit.
Sementara itu tenaga medis yang berada di Ruang Bersalin enggan memberikan komentar. Anggota DPRD Jeneponto, Andi Baso Sugiarto mengatakan bahwa keselamatan pasien harusnya jadi prioritas pelayanan RSUD Jeneponto.
“Ini persoalan nyawa. Kenapa bisa sampai seperti itu. RSUD itu selalu dianggarkan, kok bisa sampai kekurangan. Harusnya stoknya itu lebih, ” ujarnya.
Dia juga mempertegas bahwa Pemkab harus peka melihat kejadian tersebut. Baginya, persoalan tersebut harus cepat diselesaikan agar masyarakat Jeneponto mendapat pelayanan yang baik.
“Saya selaku wakil rakyat merasa miris dengan kejadian ini. Saya berharap agar Pak Bupati maupun Pemkab Jeneponto itu peka dengan kejadian ini. Persoalan ini harus diselesaikan dengan cepat. Saya juga akan segera sampaikan ke Komisi III selaku mitra rumah sakit agar fungsi pengawasanya berjalan,” tegasnya. (Jejeth)