Tujuan Di Balik Pembakaran Motor oleh Ormas di Jawa Tengah

Peristiwa bakar motor di Jawa Tengah ini motifnya kemungkinan besar adalah teror sosial, sebagai salah satu konten manajemen konflik yang berefek politik yang dilakukan oleh oknum salah satu kubu Capres-Cawapres. Karena ini adalah manajemen konflik, tentu ada konstruktor dibalik peristiwa ini.
Mentalitas salah satu kelompok politik dalam Pilpres kali ini sudah cukup terbaca sejak Pilpres 2014 lalu. Karena itu, pihak Polri sudah sejak lama dapat membaca kondisi mental kelompok dimaksud ini, dengan segala kemungkinan akan resiko sosial dan politik yang ditimbulkannya.
Apa motif konstruktor politik membentuk Ormas (tidak usa saya sebut nama Ormas itu). Saat menjelang Pilpres 2014 lalu, hal itu juga terbaca jelas oleh Polri. Karena itu, pada kesempatan yang hampir sama Polri tidak kalah cepat mengantisipasi dengan melakukan penangkapan dan mempidanakan orang pertama yang mendapatkan otoritas di Ormas itu, baik karena ada kasus pidana yang lain maupun karena arah gerakan konstruktor Ormas itu, dan para pengikut yang terlibat dalam Ormas itu sudah terbaca jelas oleh Polri.
Sekarang menjelang Pilpres 2019 ini, politik kotor konstruktor teror tetap diulangi lagi. Ini permainan dalam bentuk taktik-taktik politik biadab, dengan cara menciptakan teror sosial untuk tujuan memainkan psikologi masyarakat.
Terhadap signal-signal gerakan yang terbaca, tentu kita masih bersyukur lagi-lagi Polri cepat mengambil tindakan antisipatif sebelum niat-niat busuk kelompok itu tereskalasi dan mewarnai psikologi politik warga, yang berefek positif sebagai dukungan terhadap Capres kelompok itu.