Selamat Jalan Prof. Lawa

“Pekerja keras, santun, setia kawan dan menyayangi keluarga ” adalah tipikal kehidupan pribadi, kiprah dan langkahnya bersama keluarga. Menikah dengan Dr. Nurjannah Hamid, M.Agr., dosen di Departemen Manajemen Unhas. Anak pertamanya dr. Nirwana, PhD yang baru saja mengikuti jejak bapaknya menjadi dosen di Unhas. Anak kedua, direncanakan akan wisuda S3 tahun ini di Inggris serta si bungsu yang masih kuliah S1 di Unhas mengikuti jejak ibunya.
Pekerja keras adalah karakter khasnya. Dari interaksi saya dengan beliau serta dari teman-teman akrabnya, Prof. Lawa, nama panggilannya yang singkat, adalah nama yang menjadi “legenda” di sekitar ajatappareng sejak kecil. Kepintarannya diakui dan menjadi cerita hingga kini. Kecintaannya pada profesi terkait teknik sipil khususnya geoteknik membuatnya melanglangbuana ke pelosok Indonesia dengan proyek-proyek yang berhubungan dengan pondasi dan masalah tanah. Beliau serasa tak kenal lelah kalau sudah bicara masalah geoteknik. Mahasiswa bimbingannya pasti pernah merasakan bagaimana “kedalaman ilmu”nya hingga konsultasi bisa sampai larut malam.
Pengalaman saya berinteraksi dengan sosok murah senyum ini bermula sejak saya masih mahasiswa di tahun 1997 sesaat setelah beliau pulang dari Jepang. Ingatan saya selalu tertuju pada satu hal: “ada dosen baru pulang dari Jepang dan orangnya sangat pintar”. Sebagai mahasiswa tentu saja jadi antusias siapa gerangan beliau?, Ketika tiba saatnya mata kuliah baru “pemrograman komputer” harus kami ambil, maka bertemulah dengan beliau di ruang kelas. Di pertemuan pertama itu, langsung membuat satu kelas jadi “schok”. Kami yang baru belajar pemrograman ‘Under Dos’ tiba-tiba diminta beliau belajar “Macintosh”, silahkan di cek di google apa itu Macintosh? hehe.