Di Tangan Istri Muda, Tentara Ini Justru Menderita

Karena Abdullah belum siap menduda, akhirnya dia melego salah satu rumahnya. Untuk urusan deal harga, dia menyerahkannya kepada Karin.
Sementara soal uang hasil penjualan langsung ditransfer ke rekening Abdullah. Hanya saja, Karin memang memegang kartu ATM milik dia.
Begitu pembeli rumah mentransfer uang ke rekening Abdullah, Karin mulai menguras duit suaminya. Karin langsung kabur dengan menggondol seluruh tabungan yang tersisa di rekening.
Di situlah ubun-ubun Abdullah memanas. Rasa-rasanya dia pengin melaporkan Karin ke polisi saja. Masalahnya, rumah yang baru dijual itu masih adalah hasil Abdullah menggadaikan surat keputusan (SK) pengangkatannya. Dia pun belum melunasi cicilan pinjaman untuk membeli rumah itu. "Angsurane durung mari, duwite wes mabur (angsuran belum kelar, uangnya sudah terbang, red),” keluhnya.
Namun, Abdullah tak menyerah. Dia berkali-kali mencoba menghubungi Karin. Bukan agar Karin kembali ke rumah, tetapi demi berbicara untuk mencari kompromi.
Abdullah sudah ikhlas jika Karin tak setia lagi. Cuma, dia juga tak mau rugi terlalu banyak. Kalau bisa dia juga tetap memperoleh uang hasil penjualan rumahnya. (jpnn)