DUMBO, Kisah Gajah Terbang dan Keserakahan Manusia

Agar lebih mudah bagi Dumbo menampilkan atraksinya, Max menjual Jumbo. Dumbo sangat sedih. Namun Milly dan Joe menemukan cara membangkitkan semangat hidup Dumbo. Dengan telinganya yang aneh, Dumbo dilatih terbang. Maka Dumbo pun menjadi bintang baru di sirkus Medici.
Ketenaran Dumbo, kemudian menarik perhatian VA Vandevere (Michael Keaton) pemilik wahana hiburan terbesar di New York yang licik dan sangat serakah. Dia kemudian membujuk Max sebagai partner dengan iming-iming kekayaan dan kesejahteraan bagi Max dan seluruh anggota sirkusnya. Bagaimana nasib sirkus Max ditangan VA Vandevere kemudian?
Ketamakan dan keserakahan manusia dengan gamblang ditampilkan di sini. Pesan moral pun ditaburkan sutradara Tim Burton di sepanjang film. Banyak unsur yang akan menyenangkan dan memikat hati penonton apalagi anak-anak. Keajaiban sirkus, atraksi yang memanjakan mata dan emosi ikatan keluarga dibangun Tim dengan sangat baik. Namun sepertinya Tim sangat berfokus pada Dumbo. Padahal Tim bisa menggali lebih dalam lagi, ikatan emosional antara Dumbo, Milly dan Joe. Tim memilih membuat banyak konflik dalam kehidupan sirkus.
Yang mengagumkan adalah sosok Dumbo yang sangat hidup. Kecanggihan CGI membuat Dumbo sangat berkarakter dan ekspresif ia selalu gugup, penakut dan lucu. Dumbo juga bisa membuat mata penonton berkaca-kaca saat harus berpisah dan berjuang bertemu Ibunya.
Tim yang dikenal selalu membuat film dengan tone yang gelap, juga membuat film ini menjadi redup di banding film-film Disney yang penuh warna ceria. (*)