Waspada, Kutil Kelamin Bisa Sebabkan Kanker

  • Bagikan
Dijelaskan dr. Diana, faktor risiko HPV yang persisten dan progresi ke arah kanker serviks antara lain dari dilihat dari jenis onkogenisitas HPV nya, tingkat kekebalan/imunitas misalnya pasien HIV, lebih mungkin untuk terinfeksi HPV yang persisten dan berkembang lebih cepat menjadi pra-kanker dan kanker. Koinfeksi dengan mikroba penyebab IMS lainnya, seperti virus pada herpes simpleks, bakteri penyebab klamidia dan bakteri pada gonore, gaya hidup merokok, dan pada wanita dapat dilihat dari jumlah bayi yang telah dilahirkan dan usia muda pada kelahiran pertama. "Sebagai penyakit menular, sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala atau tanda khusus. Siapapun yang aktif secara seksual berisiko tertular HPV, bahkan jika berhubungan seks hanya dengan satu orang," jelas dr. Diana. Dikatakan pula, HPV yang menimbulkan gejala akan muncul beberapa tahun sejak berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi. Seseorang bisa tertular HPV melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan seseorang yang sudah terinfeksi virus. Penyebaran paling umum adalah melalui hubungan seks vaginal atau anal. Ini membuat kita sulit untuk mengetahui kapan seseorang pertama kali terinfeksi. "Untuk itu, untuk mencegah agar penyebaran tidak terjadi, pasien yang terinfeksi wajib menggunakan kondom dan diwajibkan untuk melakukan hubungan seksual secara monogami atau dengan satu pasangan saja. Selain itu, suntik vaksin juga dapat dilakukan untuk menurunkan risiko penularan," tambahnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan