Bupati Pertimbangkan Pencopotan, Direktur RSUD: Saya Siap, Kita Ini Gali Lubang Tutup Lubang Kasihan

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JENEPONTO -- Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) Jeneponto meminta Direktur dan Bendahara RSUD Lanto Daeng Pasewang dicopot. Mereka menuding, keduanya telah melakukan penyelewengan anggaran rumah sakit. Ketua HPMT Jeneponto, Herdiawan, menilai, setiap tahun rumah sakit dianggarkan miliaran rupiah. Sementara pelayanan dan fasilitas rumah sakit tidak pernah beres. Artinya, kata dia, anggaran tersebut perlu dipertanyakan di kemanakan. "Selalunya dikeluhkan kelangkaan obat, oksigen, listrik dicabut PLN, hingga keluhan limbah medis dan lainnya," ungkapnya saat demonstrasi di kantor Bupati Jeneponto yang diterima langsung Bupati dan Direktur rumah sakit, Kamis, (4/4/19) Dia mengatakan, Direktur dan Bendahara harus dicopot. Alasannya, terjadi konspirasi dalam pengelolaan rumah sakit. "Saat ingin dikonfirmasi, keduanya selalu saling lempar tanggung jawab," tambahnya. Jenderal lapangan, Edi Subarga, menilai Pemkab Jeneponto lemah dalam menyelesaikan persoalan rumah sakit. Padahal sudah bertahun-tahun. "Terkait dugaan penyelewengan anggaran ini, HPMT sudah melaporkan ke Kejaksaan. Saat ini sudah diproses," katanya. Menjawab tudingan tersebut, Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang, Iswan Sanabi, mengakui pelayanan dan fasilitas sering bermasalah. Namun, dia beralasan semua itu karena terjadi defisit keuangan akibat BPJS. Sehingga, terjadi ketidakseimbangan antara pengeluaran dan kebutuhan rumah sakit. "Kita ini gali lubang tutup lubang kasihan. Di mana kita mau ambil uang," katanya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan