Partai Golkar Hanya Menjadi Penonton di Pilpres 2019

Hal serupa juga disampaikan Haris Rusli Moti yang merujuk kepada sejarah bedirinya Partai Golkar. Dirinya menganggap Partai Golkar haru, kembali kepada nilai dasar berdirinya partai. "Golkar dianggap partai yang mampu mengatasi dan bertransformasi dalam setiap dinamika politik yang terjadi," jelasnya.
Golkar adalah Indonesia mini yang berisikan beragam kelompok dari kelompok agama, militer, nasionalis, sosialis dan murba kecuali komunisme karena kelahiran Golkar emang antitesa terhadap komunisme.
Sementra itu, Khalid Zabidi berharap Partai Golkar bisa berperan besar pada situasi politik bangsa yang sedang dilanda pengkutuban ideology, dan politik identitas sesama anak bangsa.
"Golkar harus bisa menjadi penengah dan penyeimbang dengan nilai-nilai ideology Golkar yang berangkat dari Pancasila. Sehingga suhu politik yang makin panas ini bisa cepat mereda dan adem kembali," harapnya.
Para pembicara sepakat pada satu hal, yakni Partai Golkar mampu memberikan jalan keluar bagi situasi politik nasional, yang dianggap telah salah arah atau menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
Diketahui, diskusi ini sempat diwarnai kericuhan ketika segerombolan orang berpakaian kuning mencoba menghentikan acara tersebut, namun akhirnya panitia dapat menghalau mereka keluar ruangan, dan diskusi tetap dilanjutkan. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui jelas siapa identitas gerombolan yang mencoba menghentikan diskusi. (RGR/Fajar)