Hindari Tradisi Mengerikan, Gadis Iraq Bakar Diri

  • Bagikan
Bahkan, imbauan Grand Ayatollah Ali Sistani, pemimpin tertinggi kaum Syiah Iraq, tak mempan. Tradisi-tradisi mengerikan itu kembali lagi. Bukan hanya nahwa, melainkan juga praktik yang lebih tragis seperti fasliya. Karima al Tai, aktivis hak perempuan di Misan, tahu benar bagaimana mengerikannya praktik itu. Sepupunya sendiri menjadi korban. ''Dua puluh tahun lalu, ada konflik antarsuku. Dan satu pria dari suku lawan terbunuh,'' ungkap Karima. Menurut dia, itu adalah awal penderitaan perempuan. Berdasar fasliya, sebuah klan bisa menawarkan perempuan sebagai tanda perdamaian. Karena itu, suku Tai pun menawarkan lima perawan sebagai pengganti nyawa pria yang tewas 20 tahun lalu. Sahar, sepupu Karima, saat itu masih belia. Dan sejak itu dia dilecehkan suami dan keluarga mertuanya. ''Anak-anaknya disebut keturunan fasliya,'' kata Karima. (jpnn)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan