KematianNya di Golgota

Yesus 100% manusia
Pada saat sebelum penangkapanNya, kemanusiaan Allah itu terbukti, Yesus bersama murid-muridnya ketaman Getsemani untuk berdoa kepada Bapa di sorga. Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus, dan Yesus begitu sedih dan gentar Ia berkata di Matius 26:38 Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Muridnya disuruh berjaga dengan Dia.
Yesus berdoa kepada Bapa, Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetap janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau Kehendaki. Ayat 42 dan Yesus yang kedua kalinya kataNya: ya Bapaku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendakMu. Ayat 44. Doa Yesus untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. Ini menandakan bahwa betapa berat penderitaan yang harus Yesus Hadapi.
Seakan-akan Dia tidak sanggup, sambil memohon kepada Bapa di surga, kalau bisa penderitaan ini dilalukan daripadaNya. Namun doanya selalu diakhiri dengan kehendakMu yang jadi. Sepertinya Allah Meninggalkan Yesus, karena demikianlah rencana anak manusia akan datang untuk sebuah visi dan misi Allah agar manusia bisa hidup yang kekal, yang seharusnya kita harus dihukum mati. Jadi Allah benar-benar rela mengorbankan anakNya yang satu-satunya utusan Allah dari surga untuk menebus dosa manusia.
Akhirnya Yesus harus melewati serentetan penderitaanNya sebagai berikut:
Yesus dihianati oleh muridNya sendiri: Yudas Iskariot yang hanya dibayar atau disogok dengan 30 uang perak kepadanya.