Apa Kabar Kesadaran Manusia Akan Plastik?

  • Bagikan
Permasalahan Sampah plastik terus terjadi, akhir-akhir ini semakin sering laporan ditemukannya sampah plastik dalam tubuh hewan laut, dan ini bukan hanya sekali ini terjadi. Ada sederet kasus seperti seekor penyu yang hidungnya tersumbat sedotan plastik, tetapi berhasil diselamatkan setelah sedotan itu ditarik keluar dari hidungnya, seekor paus sperma bahkan ditemukan mati terdampar di Wakatobi, Sulawesi Tenggara dengan 5,9 kilogram sampah yang ada di tubuhnya. Botol minuman plastik, jaring, tali rafia, sobekan terpal, bahkan tutup galon ditemukan dari dalam perut paus itu. Dan faktanya, berdasarkan data dari Departemen Perdagangan Amerika tahun 1999, sampah laut terdiri dari 80 persen sampah yang berasal dari manusia, dan sisanya 20 persen sampah berasal dari proses alam. Manusia sebagai penyumbang terbesar sampah plastik bumi entah sampai kapan baru akan menyadari jika bumi ini sedang tidak baik-baik saja karena plastik. Dengan segala informasi yang sangat mudah diakses,bukan lagi menjadi batasan kita untuk tidak mengetahui dampak dari penggunaan plastik yang sangat mengerikan ini. Setelah mengetahui dampaknya, harusnya kita berpartisipasi mengurangi penggunaan plastik dikehidupan sehari-hari. Berawal dari diet plastik, kita sudah beraksi menjaga bumi ini. Lalu apa itu terlalu sulit dilakukan? Dengan kesadaran tinggi, seharusnya kita dapat berlaku bijak terhadap pengunaan plastik dengan menanamkan budaya mengurangi penggunaan plastik bagi diri sendiri dan orang-orang sekitar terlebih dahulu. Kita menghimbau diri sendiri agar menggunakan kantong belanja kain untuk menggantikan plastik untuk membawa barang belanjaan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan