Pertumbuhan Industri Suplemen Kesehatan Perlu Diikuti Konsistensi Standar Produsen

  • Bagikan
"Selain itu, produsen harus memiliki tahapan proses, produk, laboratorium, serta ilmuwan yang disertifikasi dan diakreditasi oleh organisasi pihak ketiga independen, seperti Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) serta regulator pemerintah," lanjut Peter. Ketika sebuah perusahaan mendapatkan akreditasi ISO 17025, itu berarti bahwa perusahaan telah mematuhi standar ketat untuk kompetensi teknis tenaga ilmiah laboratorium, keakuratan metode pengujian mikrobiologi dan kimia, dan validasi peralatan. Saat ini, pasar suplemen makanan kesehatan di Indonesia masih didominasi oleh produk impor dimana 80 persen produk suplemen makanan kesehatan yang dipasarkan di Indonesia merupakan produk impor. Data dari Cekindo, salah satu perusahaan konsultan bisnis dunia mengatakan bahwa dari Amerika Serikat merupakan negara asal dari produk-produk suplemen makanan kesehatan di Indonesia berasal. Dari Rp4,5 triliun (US$318 juta) pendapatan perusahaan suplemen makanan kesehatan di Indonesia, sebanyak Rp3,5 triliun (US$250 juta) dikontribusi oleh produk-produk asal Amerika Serikat. Senior Director and General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi menambahkan, kepatuhan terhadap regulasi pemerintah merupakan salahsatu faktor penting dalam menjalankan bisnis di industri suplemen makanan kesehatan di Indonesia. Pihaknya mengaku telah menanamkan jumlah besar investasi untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan berdasar undang-undang yang berlaku. Investasi tersebut dijalankan disemua lini produksi perusahaan seperti penanaman, pengolahan, pengemasan hingga di jalur distribusi yang melibatkan instrumen dan peralatan modern termasuk untuk pengujian DNA bahan baku.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan