Kurangi Impor Gandum melalui Ketahanan Pangan

  • Bagikan
Diversifikasi atau penganekaragaman produk menjadi penting untuk dilakukan. Terutama diversifikasi produk pertanian terhadap produk pangan lokal untuk mengalihkan konsumsi gandum menjadi konsumsi pangan lokal dan mengurangi permintaan impor gandum yang berdampak pada tercapainya ketahanan pangan serta pemenuhan gizi berbasis sumberdaya pangan dan kearifan lokal dengan mengembangkan pangan lokal yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan diversifikasi terhadap pangan lokal sebagai sumber karbohidrat alternatif selain beras dan gandum. Salah satu produk pangan lokal yang dapat dilakukan diversifikasi untuk mengurangi impor gandum adalah jagung, sagu, singkong, ubi, talas dan prosuk pangan lokal lainnya. Menurut Winny dalam Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (2015) mengatakan bahwa diversifikasi pangan tidak sekadar untuk menggantikan beras, tetapi bagaimana mengubah pola konsumsi, sehingga masyarakat mengonsumsi lebih banyak jenis pangan yang lebih beragam. Dalam pelaksanaannya Pemerintah diharapkan dapat memfasilitasi diversifikasi usaha dan konsumsi pangan melalui pengembangan teknologi dan industri pangan sesuai dengan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal. Adapun pengembangan diversifikasi pangan lokal perlu mendapat dukungan dari penyediaan teknologi dan informasi yang sesuai, adanya perangkat kebijakan operasional yang memadai serta berfungsinya lembaga pendukung seperti penelitian, penyuluhan, pemasaran, dan juga yang sangat penting adalah terjalinnya koordinasi di antara instansi terkait, karena secara institusional bukan hanya menjadi tugas Departemen Pertanian semata. Dalam pelaksanaannya, pengembangan diversifikasi pangan akan menyangkut deregulasi selain di bidang pertanian juga di bidang industri/perdagangan, perbankan, investasi, di bidang sarana/prasaran dan lain-lain.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan