Susy Susanti: Ginting dan Jojo Harus Sadar Tak Bisa Terus Main Angin-anginan

  • Bagikan
“Seorang pemain bisa dilihat matangnya dari situ (stabil, Red). Sama seperti Viktor Axelsen dan Chen Long. Mereka kalau pun kalah pasti sama pemain yang selevel, paling nggak di lima besar dunia,” ujar Susy lagi. Susy pun juga tidak menampik bahwa sektor tunggal putri bisa dibilang masih sangat lemah. Kekalahan Gregoria Mariska Tunjung dari Akane Yamaguchi disebut Susy terjadi karena Jorji tidak memiliki jiwa petarung di laga kemarin. Makanya, menurut Susy, Jorji dan mungkin juga Fitriani harus mendapatkan program khusus untuk bisa meningkatkan kualitas permainan mereka. Jika tidak, mereka akan tetap stagnan. “Gregoria itu butuh kerja keras, butuh penangangan lebih. Dia pukulannya bagus, tapi nggak bisa tahan lama sampai akhir, safe-nya juga. Tunggal putri memang ketinggalan banyak dibanding sektor lain,” kata Susy gamblang. Secara keseluruhan, Susy menuturkan bahwa ia angkat topi kepada Jepang. Dengan komposisi pemain yang jauh lebih baik dari Indonesia, Susy menuturkan bahwa Jepang memang pantas berada di partai final Piala Sudirman 2019. “Tahun ini Jepang memang lebih baik. Kekuatan mereka lebih merata. Mereka layak masuk final,” kata Susy. Indonesia harus berbagi medali perunggu bersama Thailand setelah sama-sama terhenti di partai empat besar Piala Sudirman 2019. Trofi juara Piala Sudirman 2019 sendiri sudah kembali ke pelukan Tiongkok setelah mereka mengandaskan Jepang 3-0. Kemenangan ini membuat Tiongkok meraih gelar juara Piala Sudirman ke-11. (jp)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan