Rencana Amaliyah Pesta Syirik Akbar, Hoaks, dan Masyarakat yang Terbelah

Saya memimpin beberapa ikhwan untuk melakukan amaliyah pada 22 Mei dengan menggunakan bom yang sudah saya rangkai dan menggunakan remote control. Yang mana pada tanggal tersebut sudah kita ketahui bahwa di situ akan ada kerumunan massa yang merupakan event yang bagus untuk saya melakukan amaliyah, karena di situ memang merupakan pesta demokrasi yang menurut keyakinan saya adalah syirik Akbar yang membatalkan keislaman. Yang termasuk baroah melepas diri saya dari kesyirikan tesebut."
Pendapat Dede sebetulnya secara substantif sama dengan pendapat kelompok radikal agama pro kekerasan lain saat pelengseran Ahok dulu yang berpendapat bahwa demokrasi ala Pancasila itu keliru. Mereka menganggap pesta demokrasi di Indonesia itu sebagai "syirik " atau " syirik akbar" yang dapat membatalkan keislaman yang termasuk baroah (ampunan) agar dapat melepas dari kesyirikan-kesyirikan tersebut.
Mencermati itu maka bisa dipastikan bahwa mereka (teroris) tidak lagi menggunakan faham klasik dan menonton. Kini mereka akan main di sembarang kolam walaupun itu bukan kolam mereka. (*)