Taj Hotel Mumbai

Kita juga melihat bagaimana Arjun sang pelayan yang sempat bermasalah dan ‘diusir’ oleh Oberoi ternyata menjadi pahlawan karena menyelamatkam sejumpah orang ketika bisa meng-infokan bahwa yang berada di depan pintu VVIP-lounge adalah si teroris dan bukan polisi. Dan Arjun juga sempat menyatakan kepada David, “I need to stay alive and see them.” Ia menjawab David yang bertanya apakah ia punya keluarga.
Arjun meminta David tidak keluar dari ruangan karena sang teroris ada di luar. Namun David selalu ‘menantang’ situasi yang ada. Ini kemudian mengantarnya tewas oleh tembakan teroris dan tidak bisa bertemu lagi dengan bayi dan sang isteri Zahra.
***
Terlepas dari beberapa hal di atas, peristiwa teror di Mumbai pada tahun 2008 itu telah memberi begitu banyak pelajaran bagi kita. Bahwa peliputan yang terlalu terbuka bagi media, kadang juga tidak tepat. Kita melihat dalam film, bagaimana ‘otak’ pelaku mengendalikan lapangan dengan menyaksikan laporan berita dunia. Termasuk pergerakan pasukan khusus yang didatangkan dari New Delhi. Bagaiamapun tragedi Mumbai dengan sekurang-kurangnya 188 orang tewas — termasuk sekurang-kurangnya 22 warga asing — adalah sebuah duka yang tak boleh berulang.*