Pilihan Diksi

  • Bagikan
Gunakan kata empati, jika seorang bawahan melakukan “kesalahan-kecerobohan” apalagi dipermalukan di depan publik dalam suasana Halalbihalal, maka akibatnya menghukum secara sosial dan merusak nama baiknya. Kita perlu ingat, sebagai pemimpin kita tidak boleh terlontar kata-kata yang dapat menyakitkan bawahan dan dampak sama mempermalukan dan menelanjangi bawahan image buruk. Persepsi lain, kalau ada pemimpin “menghukum” bawahan, dapat mencerminkan bahwa pemimpin tersebut lagi tidak dapat melakukan self control: marah, galau, kalap, emosi, berbicara dalam tekanan, dan kehilangan rasionalitas sehingga lahirlah pilihan kata yang negatif dan tidak pantas diucapkan sebagai pemimpin. Efek lain yang ditimbulkan bagi pemimpin yang kehilangan logika positif dan pengendalian diri, maka hukuman publik menyerang balik ke pemimpin tersebut. Asumsi muncul dari diksi yang “emosional” ternyata pemimpin berkarakter temperamental dan tidak siap menjadi seorang pemimpin yang mau menerima kenyataan kesalahan yang dilakukan oleh bawahannya. Karakter yang handal dan berintelektual selama ini disandangnya, khalayak dapat memberi penilaian adalah pemimpin yang kurang matang dalam menghadapi masalah dan tidak mempunyai kecerdasan komunikasi publik yang handal. Apalagi pemimpin tersebut mengekspose masalah internal di tempat umum yang sebenarnya dapat menempuh cara-cara yang elegan dengan menyelesaikan masalah mismanagemen yang dihadapi. Perlu diingat, ketika seorang pemimpin melontarkan diksi yang negatif, seperti pilihan kata: “penghianat, duri dalam daging, dan pembocoran rahasia” adalah kata-kata ‘pembunuh’ di mana pemimpin tersebut tidak dapat mengontrol ucapan yang sebenarnya boleh menggunakan kata-kata lain yang sejuk. Ketika diksi yang dilontar ke publik, maka diksi tersebut bukan lagi milik sang pemimpin, tapi kata itu adalah milik publik yang penafsiran bermakna ganda. Sekaligus kata pilihan itu tidak bisa dihapus. Apalagi media massa dan media sosial selalu menjadikan diksi “nakal” dijadikan head line media.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan