Ketahanan Keluarga di Era Industri 4.0

  • Bagikan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengungkapkan, setiap hari ada 50 ribu aktivitas pengguna internet di Indonesia mengakses konten pornografi. Fakta lainnya, fenomena pernikahan dini di Sulawesi Selatan terbilang cukup tinggi. Pada tahun 2018, persentase perempuan usia 15-19 tahun yang berstatus kawin/pernah kawin sebesar 8,80 persen. Tercatat separuh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan memiliki persentase di atas 10 persen dengan 3 tertinggi di Kabupaten Takalar, Bantaeng dan Barru. Pada kenyataannya banyak ditemukan kasus pernikahan di bawah usia 15 tahun yang tentu saja semakin menambah besar persentase pernikahan dini. Menghadapi berbagai tantangan terkait kemajuan teknologi, menjadi PR besar bagi para orang tua untuk senantiasa belajar. Pola asuh orang tua harus mengikuti perkembangan zaman. Kesenjangan kemampuan teknologi dan informasi antara orang tua dan anak menjadi celah bagi berbagai dampak negatif yang akan menggerus ketahanan keluarga. Komunikasi intensif antar anggota keluarga menjadi kunci sukses ketahanan keluarga. Hasil pendataan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 di Sulawesi Selatan menyebutkan bahwa 41,5 persen remaja wanita melakukan diskusi tentang kesehatan reproduksi dengan ibu dan hanya 3,6 persen mendiskusikannya dengan ayah. Kondisi lebih memprihatinkan terjadi pada remaja pria. Persentase remaja pria yang mendiskusikan kesehatan reproduksi dengan ibu hanya 6,9 persen dan dengan ayah 4,5 persen. Angka-angka ini menunjukkan bahwa peluang anak anak mendiskusikan kesehatan reproduksi dengan pihak lain yang belum tentu benar terbuka lebar.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan