2020, Kementan Fokus Peningkatan SDM

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan Sarwo Edhy mengatakan, kegiatan operasional sarana dan prasarana pertanian masih menjadi tulang punggung utama peningkatan produksi pertanian hingga 2024 mendatang.
“Strateginya dengan peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan dan air; peningkatan infrastruktur dan sarana; penguatan kelembagaan petani; pengembangan dan penguatan pembiayaan pangan dan pertanian,” ujar Sarwo Edhy.
Strategi operasional untuk 2020-2024 tersebut terdiri dari pengembangan lahan rawa pasang surut dan lebak 1 juta ha, pengembangan lahan kering dan tadah hujan (rainfed) 4 juta ha, peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200-300, moderenisasi pangan dan pertanian (mekanisasi). Hingga pengembangan korporasi petani dan asuransi padi dan sapi/kerbau.
"Strategi tersebut kemudian diturunkan menjadi kegiatan operasional yang meliputi rehabilitasi jaringan irigasi tersier, irigasi perpompaan, irigasi perpipaan, cetak sawah, dan optimasi lahan," paparnya.
Selain itu, alat dan mesin pertanian pra panen, pembangunan embung pertanian, bangunan konservasi air dan antisipasi anomali iklim. Serta pengawalan penyaluran pupuk bersubsidi, asuransi usaha tani padi (AUTP), asuransi usaha ternak sapi/kerbau (AUTS/K).
Sejak tahun 2015, Ditjen PSP Kementan telah melakukan rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi tersier, pembangunan sumber-sumber air, alat dan mesin pertanian pra panen juga pascapanen, optimasi lahan; asuransi pertanian.
Kegiatan operasional tersebut telah terbukti positif meningkatkan produksi selama ini. Data Ditjen PSP mencatat, rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi tersier sepanjang 2015-2018 telah dibangun seluas 3.120.578 ha di seluruh wilayah sentra.