Literasi Keluarga Melawan Narkoba

Pendidik pertama dan utama
Menguatnya cengkraman kasus narkoba pada anak-anak dan remaja setidaknya menjelaskan tiga hal yang tidak tampak sehingga sering diabaikan sebagai penyebab, yakni; 1) pondasi karakter yang dibangun oleh keluarga tidak kuat, 2) penguatan literasi keluarga berjalan stagnan, sedangkan zaman terus melaju, 3) kompetensi anak dalam memecahkan masalah tergolong sangat rendah, kemampuan berpikir kritis belum dikelola dengan baik.
Pendidikan karakter, literasi, dan kompetensi dalam sebuah keluarga sangat memengaruhi transformasi individu dan transformasi sosial anggota keluarga. Pendidikan karakter, literasi, dan kompetensi yang dimiliki oleh seseorang menunjukkan bagaimana ia mampu tumbuh dan berkembang dengan baik di tengah lingkungan yang lebih besar daripada dirinya sendiri.
Ketiganya pun sangat berkaitan erat dengan masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak dan remaja. Menjadi rahasia umum bahwa kelemahan terbesar yang dimiliki oleh anak dan remaja adalah kondisi kejiwaan yang masih labil dan besarnya rasa ingin tahu mereka, sehingga menjadi celah bagi siapapun untuk merusak masa depannya. Di sinilah, keluarga harus secara utuh menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik pertama dan utama.
Pada dasarnya, ketiga hal yang terabaikan pada uraian di atas adalah keterampilan abad 21 yang seyogianya menjadi bekal bagi generasi penerus bangsa. Namun, dalam pemikiran penulis sendiri, keterampilan berliterasi menjadi pengikat yang sangat kuat bagi dua keterampilan lainnya. Dengan keterampilan berliterasi yang baik dan kuat, seseorang bisa menjadi cerdas dan bijak membangun nilai-nilai moral dalam dirinya, ia tahu menempatkan sesuatu pada tempatnya, mampu memaksimalkan kemampuan berpikir kritisnya dalam menangani masalah.