Memoles Potensi Desa Wisata Sulsel

  • Bagikan
Keberadaan bandara internasional, diharap menjadi pintu gerbang wisatawan nusantara dan mancanegara ke desa-desa wisata yang dituju di Sulsel.Ditambah fakta data Podes menyebutkan bahwa 2.422 desa/kelurahan (79 persen) memiliki permukaan jalan darat terluas aspal/beton, yang tentunya makin mempermudah akses transportasi ke titik-titik desa wisata. Ada Desa Bone-bone, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, yang menerapkan larangan merokok sejak tahun 2000 bagi seluruh penduduknya. Keistimewaan Desa Bone Bone sebagai kawasan tanpa rokok banyak menarik perhatian wisatawan. Banyak peneliti dari dalam maupun luar negeri yang tertarik melakukan penelitian di Desa Bone-Bone. Bahkan,desa ini disinyalir oleh WHO sebagai desa pertama di dunia yang bebas asap rokok. Bayangkan betapa segar dan sehatnya kehidupan tanpa polusi di sana. Di sini ada unsur sikap dan nilai (Attitudes and Values) sebagai salah satu prinsip desa wisata, selain prinsip keaslian (Authenticity), tradisi masyarakat setempat (local tradition), serta konservasi dan daya dukung (conservation dan carrying capacity) Berdasarkan topografi wilayah, data Podes BPS mencatat jumlah desa/ kelurahan di Sulsel yang merupakan lereng gunung sebanyak 678, lembah sebanyak 99 desa/ kelurahan, dan 2.272 merupakan daratan. Sementara jika melihat lokasi desa/kelurahan terhadap laut, dari 3.049 desa/ kelurahan, sebanyak 527 berada di tepi laut. Di dalam lokasi hutan, ada 23 desa. Hal ini harus menjadi perhatian pihak terkait. Sebab tentu produk/inovasi khas desa wisata harus mempertimbangkan aspek-aspek di atas.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan