Melawan Praktik Pernikahan Anak

  • Bagikan
Di Sulawesi Selatan, puncak perayaan Hari Keluarga Nasional diperingati pada tanggal 30 Juni 2019. Dilaksanakan dengan berbagai rangkaian kegiatan agar menjadi momentum bagi keluarga untuk berkumpul, berinteraksi, dan berbagi baik antar anggota keluarga maupun masyarakat guna menciptakan keluarga kecil bahagia sejahtera yang kuat dan berketahanan dalam menghadapi segala permasalahan dan tantangan yang ada. Tingginya praktik pernikahan anak yang terjadi di Sulawesi Selatan menjadi contoh nyata dari tantangan yang dihadapi oleh keluarga. Dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, terdapat 345 kasus pernikahan di bawah umur (pernikahan dibawah usia 16 tahun) sepanjang tahun 2018. Angka tersebut tentu saja bertambah apabila patokannya diukur dari usia 18 tahun ke bawah. Sebagaimana laporan hasil penelitian tim penggerak PKK bersama Studi Gender Universitas Hasanuddin Makassar dan Pemerhati Perlindungan Perempuan dan Anak, menyebutkan bahwa di Sulsel terdapat 720 kasus pernikahan anak di bawah umur. Hal itu terhitung sejak bulan Januari 2018 hingga bulan September 2018. Praktik pernikahan anak yang terjadi terindikasi karena ketidak-berfungsian keluarga secara baik dalam menanamkan nilai-nilai dalam keluarga. Keluarga belum secara maksimal dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang dapat diandalkan untuk menjadi pilar-pilar kemajuan bangsa. Anak-anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak dalam menyiapkan masa depan. Ironisnya, dari berbagai penelitian diketahui bahwa praktik pernikahan anak yang terjadi justru dipicu karena faktor orang tua/keluarga.Orang tua demi untuk lepas dari tanggung jawab pengasuhan dan finansial justru memilih untuk segera menikahkan anak mereka. Temuan tersebut tak jauh beda dengan hasil penelitian Institut of Community Justice (ICJ) yang dikutip Harian Fajar dalam pemberitaannya pada tanggal 20 Juni 2019 yang berjudul “Pernikahan Dini Menyengsarakan” mengatakan bahwa keinginan orang tua untuk menikahkan anaknya pada usia dini di Bone masih sangat tinggi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan