Viral! #SaveIbuNuril, Mantan Guru Honorer yang Harus Didenda Rp500 Juta

Ketika mendengar pertama kali permohonan PK akhirnya ditolak bagaimana responnya?
Pagi itu Jumat pukul 7 WIB, saya sudah ditelepon sama pak Joko (tim kuasa hukum) untuk bertemu di Universitas Negeri Mataram. Awalnya saya curiga sih, putusan PK sudah keluar. Dari nada beliau sudah lain nada suaranya. Sampai kemudian terlebih dahulu, saya bertanya dengan suami, mungkin putusannya sudah keluar, apa pun keputusannya saya akan terima.
Tapi bukan legawa menerima itu, menerima bahwa ini adalah satu langkah lagi untuk saya berjuang demi perempuan-perempuan yang ada di mana pun. Ketika saya mendengar langsung kabar itu, dari ujung kaki sampai ujung kepala serasa nggak nginjak tanah. Tapi saya berusaha tegar, mendengar itu yang terlintas pertama terutama anak-anak, saya tidak ingin melihat mereka menitikan air mata lagi.
Respons dari suami ketika mendengar permohonan PK ditolak seperti apa?
Alhamdulillah sampai saat ini suami tetap mendukung, kalau kata Ibu Rieke barang antik barang langka yang harus dipertahankan.
Anak-anak responsnya seperti apa?
Anak-anak sorenya kemudian saya beritahu, yang paling besar sempat jatuh sakit. Tapi mungkin karena saya masih ada di sisi mereka, jadi saya masih bisa merangkul.
Terutama yang kecil dulu tahunya saya sekolah. Saya jelasin, Ibu mau ke Universitas Negeri Mataram, kok mau kesana lagi? Ibu mau sekolah lagi ya, ngomong gitu. Kenapa ngasih Ibu cuti, ngasih Ibu libur, sekarang Ibu disuruh sekolah lagi tapi mungkin waktunya agak lama.
Ditolaknya permohonan PK kemudian langsung menjadi perhatian publik, bagaimana perasannya?