Di Hadapan Publik Tercinta, Praveen/Melati Malah Beri Kejutan Buruk

  • Bagikan
Fitri bermain sangat buruk pada game pertama. Chen terus mengontrol permainan dan memaksa pemain Indonesia ini kehilangan banyak angka. Pada game kedua, Fitriani mulai menemukan ritme permainan dan memberi perlawanan. Kejar-mengejar angka terjadi. Bahkan, angka sempat sama pada kedudukan 19-19. Namun, Chen yang lebih berpengalaman, akhirnya kembali memegang kendali, mencetak dua angka beruntun, dan mengamankan tiket babak kedua. “Di game pertama saya kurang lepas mainnya jadi defense-nya juga kurang rapat. Yufei mengontrol permainan saya dari awal dengan baik. Di game kedua saya sedikit mengubah pola bermain dan mempercepat pergerakan. Lawan sempat mati-mati sendiri juga dan buang-buang bola juga. Tetapi di poin-poin terakhir saya kecolongan,” jelas Fitriani dalam siaran pers yang diterima Jawa Pos dari PP PBSI.
Ditunggu Intanon, Jorji: Dia Lawan yang Saya Takuti Kata Politikus Golkar, Tak Benar Parpol Rebutan Kursi Menteri Bandara Komodo Bersiap Jadi Bandara Internasional
“Waktu poin 19-19 tadi saya buru-buru dan lawan juga mempercepat permainan depannya, kasih bola tipis, waktu saya angkat bolanya menyangkut,” tambahnya. Fitriani menambahkan bahwa masih banyak hal yang perlu dia perbaiki, terutama dari segi serangan. Selain itu, dia mesti memperbanyak permainan no lob. “Sekarang bukan hanya mengandalkan smash saja untuk menyerang, tapi juga dari dropshot dan netting. Saya masih sering error saat melakukan itu,” ungkapnya. Sektor tunggal putri sementara telah mengirim satu wakil ke babak kedua lewat Gregoria Mariska Tunjung. Masih ada satu kesempatan menambah wakil, Lyanny Alessandra Mainaky akan bertanding melawan Zhang Beiwen dari Amerika Serikat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan