Vasektomi, Kontrasepsi Aman bagi Pria

  • Bagikan
FAJAR.C.O.ID,MAKASSAR--Memasang kontrasepsi tak hanya untuk wanita. Pria pun bisa memilih kontrasepsi yang aman. Dokter Spesialis Urologi, Rumah Sakit Akademis, dr Muhammad Asykar Palinrungi SpU mengatakan, vasektomi merupakan kontrasepsi tepat dan memberikan keberhasilan 100 persen dari kecelakaan kehamilan yang tidak diinginkan. Selain itu, Vasektomi sendiri juga sangat aman dan tidak memberikan efek samping apapun bagi pria. Alumnus Spesialis Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menuturkan vasektomi merupakan proses pemotongan vas deferens yang berfungsi menyalurkan sperma dari epididimis (saluran di dalam skrotum) saat ejakulasi. Tidak memengaruhi libido maupun orgasme. Namun, usai vasektomi dilakukan, lebih dahulu pria harus melakukan ejakulasi selama 12 kali. Hal ini memastikan sel sperma tak tertinggal. Jika ingin bercinta dianjurkan untuk mengunakan kondom. “Tiga bulan berselang vasektomi harus dilakukan analisis sperma lagi. Ini untuk memastikan vasektomi berhasil,” jelasnya. Dibandingkan dengan menggunakan kondom, kemungkinan kecelakaan kehamilan masih cukup besar. Hal ini terjadi karena penggunaan kondom bisa saja tak sesuai dengan ukuran Mr P. Ketika terlalu besar juga akan membuat Mr P tertekan dan tidak nyaman. “Kemungkinan kondom robek juga bisa akhirnya tidak berhasil,” jelasnya. Kondom juga bisa saja membuat istri tidak nyaman. “Karena mungkin plastik jadi saat bercinta tidak membuat istri nyaman,” terangnya. Sementara itu, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas, Dr Apik Indarty Moedjiono SKM MSi mengatakan, dalam penggunaan kontrasepsi, vasektomi menjadi pilihan yang tepat karena efektivitas yang tinggi. Selain itu, tak menganggu keharmonisan dan tingkat libido suami. Berbeda dari perempuan, pemasangan kontrasepsi justru mengganggu hormon sehingga pria seharusnya berperan penting untuk program Keluarga Berencana. “Suami menganggap kalau vasektomi artinya dikebiri, padahal hal itu tidak benar. Hanya perlu ada kesepakatan suami dan istri. Suami berhak berperan mendukung dan tidak masalah mendukung secara langsung dengan menggunakan kontrasepsi,” jelasnya. (*) Lebih Bergairah Metode Vasektomi yang bersifat permanen tak menghilangkan gairah suami untuk bercinta. Spesialis Urologi, Rumah Sakit Akademis, dr Muhammad Asykar Palinrungi SpU mengatakan, vasektomi justru bisa saja membuat gairah suami makin hebat karena tak perlu memerhatikan kecelakaan kehamilan. “Kalau sedang bercinta tentu tidak fokus lagi memikirkan ketakutan akan kecelakaan kehamilan dan lebih relaks saat bercinta,” terangnya. Suami akan merasa nyaman dan menikmati hubungannya dengan istri. Berbeda dengan melakukan ejakulasi di luar yang bisa saja membuat suami tidak nyaman dan proses ejakulasi belum tentu bisa diprediksi oleh suami. “Atau ketika istri sedang orgasme tetapi suami tiba-tiba melepaskan tentu membuat istri juga tidak mencapai puncak orgasmenya,” jelasnya. Namun, Komunikasi dengan istri juga perlu dilakukan agar tidak menimbulkan kecurigaan pada istri. “Karena vasektomi bersifat permanen, maka bisa saja istri akan mengira proses itu untuk membuat suami bisa bermain di luar. Suami pun harus betul-betul yakin tidak ingin kembali memiliki anak,” jelasnya. Sementara itu, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas, Dr Apik Indarty Moedjiono SKM MSi mengatakan, vasektomi justru tidak menganggu kesuburan pria. Karena dilakukan hanya sekali sehingga tidak repot, berbeda dengan istri. Apalagi yang memilih menggunakan pil kb. Ketika tidak meminum pil-nya secara teratur maka bisa saja membuat kesuburan justru makin meningkat. Untuk kondom pun demikian. Acapkali berhubungan harus direpotkan dengan menggunakan kondom. “Misalnya suami ingin bercinta lalu tidak ada kondom, maka itu lagi yang menjadi kendala. Berbeda dengan vasektomi yang tidak perlu ada ketakutan antara suami dan istri akan kecelakaan kehamilan,” ungkapnya. (ind/dni)    
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan