Menpan RB Diprotes Keras Honorer, Ini Pemicunya

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Menpan RB, Syafruddin bahwa rekrutmen CPNS dan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) 2019 tidak menyiapkan formasi tenaga administrasi, diprotes keras honorer K2. Mereka menilai, jika pemerintah yang lebih fokus para formasi guru dan tenaga kesehatan dalam rekrutmen ASN 2019, berarti itu melanggar hak-hak asasi manusia. Sebab, semua WNI berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. "Kalau hanya guru dan tenaga kesehatan, mati dong tenaga administrasinya. Apa Menpan RB tidak tahu, banyak daerah butuh tenaga teknis administrasi. Apalagi sekarang usulan kebutuhan tergantung daerah, kenapa pusat melarang?" kata Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Maluku Utara, Said Amir, Kamis (1/8). Bagi Said, negara sangat tidak adil memperlakukan rakyat. Seluruh honorer K2 baik guru, tenaga kesehatan, dan teknis sama-sama mengabdi. Para pejabat juga digaji dari rakyat sehingga harusnya tahu penderitaan honorer K2. "Kalau tenaga teknis administrasi tidak bisa ikut seleksi PPPK, saya pastikan terjadi kesenjangan sosial. Bahkan aksi besar-besaran bisa terjadi lagi," ucapnya. Sumarni Azis, Korwil PHK2I Sulawesi Selatan menambahkan, tenaga teknis banyak berperan dan sangat dibutuhkan. Kekosongan jabatan diisi oleh tenaga teknis dan mereka bisa menyelesaikan karena sudah andal serta berpengalanan.
Direktur Keuangan Angkasa Pura II Terjerat Proyek Rp86 Miliar Kembangkan Potensi di Jogja, Avrist Assurance Tempati Kantor Baru
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan