Berawal dari Rp300 Ribu, Mahasiswi Ini Mengangkat Tenun Etnik Nusantara

Pengembangan produk kemudian kembali dilakukan Nana. Wanita kelahiran Tarakan 5 Mei 1993 ini pun memproduksi baju tenun dengan desain milenial. Ia pun mulai mengikuti event fashion, salah satunya Femme di Sheraton.
Nana memproduksi baju dengan tenunan khas Toraja. Dan perlahan, produksinya mengangkat budaya di Sulsel, seperti corak lagosi dan lontara. "Awalnya jahit sendiri, beli bahan sendiri, desain dan promosi sendiri," pungkasnya. (eds)