Kasatpol Pamong Praja Belum Dilantik, Ini Alasan Bupati Tator
Siti Annisa Syafir, Balita yang Ditemukan Memeluk Jenazah Ayahnya

Anik menuturkan, saat Siti Annisa Syafir ditemukan, pada telapak kakinya ada bintik merah dan luka melepuh karena terkena cairan tubuh jenazah. Selama tiga hari itu Siti ditengarai tidak menerima asupan makanan atau minuman.
Fauzi diketahui sudah tiada setelah warga mendengar suara tangis dan makin curiga karena mencium aroma busuk yang menyengat dari rumah korban. Suami Anik, Sugiatmo, 60, menuturkan, Sabtu sore (10/8) Fauzi masih keluar bersama Siti. Malamnya mereka mengikuti tasyakuran di rumah warga. “Dan sempat diberi nasi berkatan,” tuturnya.
Sulastri saat dihubungi melalui telepon mengatakan bahwa suaminya hampir setiap hari melakukan video call. Biasanya untuk mengabarkan kondisi anak mereka. Misalnya seusai mandi atau habis bermain. “Setiap malam selalu menelepon, ngabarin kalau kondisi anak kami dan suami baik-baik saja,” tutur Sulastri.
Tak ada cerita tentang keluhan kesehatan dari korban. Malah pada malam takbir Iduladha Fauzi menelepon, menyampaikan bahwa kondisinya sehat. “Tapi, Minggu pagi saya mencoba untuk menghubungi, sudah tidak diangkat,” papar Sulastri.
Kala itu mulai muncul kekhawatiran. Sebab, Fauzi tak pernah tak mengangkat telepon. Sulastri terus menghubungi, tapi telepon tak jua diangkat. “Rabu siang saya menyuruh adik suami datang ke rumah untuk melihat kondisinya,” ungkap Sulastri.
Sugiatmo membenarkan, beberapa jam sebelum korban ditemukan meninggal, seorang tamu datang. Dia tak mengetahui siapa tamu tersebut. Namun, tak lama kemudian orang itu pergi. “Ternyata masih kerabat Pak Fauzi.”