FAJAR.CO.ID, BANJARMASIN-- Sejumlah kasus prostitusi yang melibatkan gadis belia yang terpaksa jadi yang terungkap di Kota Banjarmasin. Faktor ekonomi dan sulitnya mencari kerja membuat mereka melakukannya.
Salah satunya Melati (nama samaran). Ditemui di sekitar kawasan Pangeran Antasari, Banjarmasin Tengah, beberapa hari lalu.
Saat itu pukul 15.00 WITA. Di bawah terik matahari jelang sore, Melati datang mengenakan baju kaus warna hitam dilapisi sweater biru dipadu dengan celana jeans biru muda. Pembawaannya ceria, tidak takut-takut.
Melati memang masih sangat belia. Meski badannya agak sedikit berisi, dan wajahnya dirias bak wanita dewasa, tetapi tidak dapat dipungkiri kalau dia masih muda.
Melati menuturkan, dia baru sekitar dua bulan menggeluti profesi sebagai PSK. Bukan tanpa alasan. Meski hati kecilnya menolak, tapi kebutuhan ekonomi mengharuskannya mengambil keputusan seperti ini.
Kedua orang tuanya meninggal sekitar 5 tahun silam. Sejak itulah, dia mulai menetap berpindah-pindah. Pernah tinggal dengan keempat kakak tirinya. Bahkan sempat diasuh oleh paman. Tapi semuanya tidak bertahan lama. Entah apa masalahnya, dia tak mau menceritakannya.
Melati sebenarnya sempat mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidayah meski tidak sampai tamat. Dia kekurangan biaya. Ketika akhirnya diusir oleh kakaknya, dia kesulitan untuk mencari pekerjaan.
“Mau kerja tapi sekolah madrasah saja saya enggak tamat, sementara orang kalau mau kerja ditanya ijazah,” tutur Melati.
Awalnya ada perasaan takut ketika akhirnya memutuskan menjadi PSK. Dia khawatir kalau sampai tertangkap oleh Satpol PP. Atau bertemu teman-teman sekolah dulu. Tapi karena kebutuhan ekonomi tak bisa menunggu, Melati akhirnya menjalani profesi ini.