Hendi Upayakan Gratiskan Biaya Pemakaman di Kota Semarang Nasdem Usulkan Lima Nama untuk Posisi Wakil Ketua DPRD Maros Alat Utama Sistem Pertahanan TNI Dipamerkan di Mal Tersisa Lima Hari, Segera Daftarkan Anak di Lomba Mewarnai Hotel Arthama Bikin Bangga, Tiga Siswa Barru Wakili Sulsel di Ajang O2SNMenurut Ganjar Pranowo lagi, busana Nusantara, jika dikumpulkan ternyata ada banyak sekali. Sehingga, sebagai warga negara yang baik, harus merawatnya dan jangan sampai hilang atau diklaim oleh negara lain. Ketika tidak mau merawat, dan terjadi klaim oleh negara lain, justru panik dan marah. “Yo salahe dewe ora gelem ngurus, ora gelem merawat. Padahal, dengan kekayaan beragamnya busana Nusantara, menunjukkan kalau busana kita itu top. Kebhinnekan itu ya ini, NKRI itu ya ini,” tandas Ganjar. Penggunaan busana Nusantara pun telah dituangkan melalui surat edaran (SE) Nomor 065/0016031/2019. Para pegawai dan karyawan Pemprov Jateng wajib mengenakan pakaian adat Jawa pada Kamis pekan pertama hingga ketiga, dan pakaian adat Nusantara pada Kamis pekan terakhir.
Ganjar Pranowo Bangga dengan Gelar Bangsawan Bugis

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo saat itu mengatakan, gelar yang diberikan pada Ganjar merupakan sebuah gelar kehormatan yang istimewa di Sulsel. “Kami memberi gelar itu, karena siap menjadi perekat bangsa ini. Penilaian ini bukan dibuat-buat, tidak. Lurus, tegas, berani, memegang teguh adat. Ganjar memiliki itu semua,” katanya.
Ia mengungkapkan, meski Ganjar memiliki darah dari suku Jawa, namun dari aspek sejarah sebenarnya antara Jawa dengan Bugis punya keterikatan. “Kami menaruh harapan besar merajut kebersamaan ini. “Sejarah membuktikan, Jawa dan Bugis punya keterikatan kuat,” katanya.