Operasi Patuh Jaya 2019, 7 Pelanggaran Ini Jadi Target Kebiri Kimia M Aris, Anunya Tidak Bisa Berfungsi 2 Tahun Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Al-Mustafa Piknik di Borobudur Nurdin Tolak Jalankan Rekomendasi KASN Aktris Nikita Mirzani: Nih, Nikita Duduk Cantiknya Rp12 JutaDikonfirmasi secara terpisah, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengungkapkan, jenazah Anggota TNI Serda Rikson sudah dievakuasi ke Nabire melalui jalan darat. Sementara itu, anggota TNI dan Polri yang terluka sedang mendapat perawatan medis. “Ada satu anggota TNI bernama Sersan Sahuder yang saat ini kritis,” katanya. Di sisi lain, Yul Toa Motte, koordinator demo, melalui sambungan telepon menyatakan bahwa unjuk rasa yang diikuti sekitar 500 orang itu sebenarnya merupakan aksi lanjutan. Massa, menurut Yul Motte, berkumpul pukul 09.00 WIT. Sedangkan bentrokan terjadi sekitar pukul 13.00 WIT. “Saya melihat sendiri aparat TNI lepas gas air mata, kemudian dilanjutkan dengan peluru,” katanya. (jp)
Anggota TNI Serda Rikson Diserang di Mobil, Senjata Dirampas

FAJAR.CO.ID, PAPUA-- Papua masih saja bergolak. Kemarin terjadi bentrokan di Kabupaten Deiyai. Satu anggota TNI Serda Rikson gugur, dan dua warga sipil meninggal dunia. Selain itu, tiga anggota Polri dan satu anggota TNI mengalami luka-luka lantaran terkena panah.
Informasi yang diperoleh, Anggota TNI Serda Rikson gugur karena terkena panah dan dibacok parang di kepala. Kapolda Irjen Pol Rudolf Albert Rodja mengatakan, keributan itu terjadi saat aksi demo di halaman kantor bupati Deiyai. “Semua korban sudah dievakuasi ke Enarotali. Situasi di Kabupaten Deiyai malam ini aman,” ungkap Albert Rodja kemarin (28/8).
Dia menuturkan, demonstrasi awalnya berlangsung aman. Pesertanya sekitar 100 orang. Namun, di tengah orasi, tiba-tiba datang massa dalam jumlah banyak. Sekitar 1.000 orang. Menurut Kapolda, massa yang baru datang itu langsung melakukan kerusuhan.
Anggota TNI yang berada di dalam mobil militer diserang. Saat itulah Anggota TNI Serda Rikson dibacok dan terkena panah di bagian kepala. “Mereka juga merampas sekitar 10 pucuk senjata api, lalu menembaki petugas TNI-Polri yang sedang mengamankan unjuk rasa,” jelas Albert Rodja.
Mendapat serangan mendadak itu, aparat keamanan membalas. Mereka menembaki massa yang membawa senpi. Peluru petugas berhasil menewaskan dua orang.