Kuburan Massal Tragedi 1965 Ditemukan pada 356 Lokasi

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 65, menemukan sebanyak 346 lokasi kuburan massal korban peristiwa tragedi 1965 di berbagai daerah di Indonesia. Ratusan lokasi yang ditemukan itu kini dilaporkan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). "Saya akan menyerahkan temuan hasil dari investigasi YPKP 65 secara khusus masalah kuburan massal. Ada 346 titik kuburan massal yang ditemukan tim kami, dari Sumut, Sumbar, Palembang, Lampung, Jawa, Sukabumi, Tangerang, kemudian Bandung ada juga," tutur Ketua YPKP 65 Bedjo Untung di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis. Jumlah temuan hingga Oktober 2019 itu termasuk temuan sebelumnya pada 2015 sebanyak 112 kuburan massal, yang juga telah dilaporkan ke Komnas HAM, tetapi Bedjo Untung menyebut hingga kini belum ditindaklanjuti Komnas HAM. YPKP 65 memperoleh informasi lokasi ratusan kuburan tersebut dari saksi mata peristiwa pembantaian 1965 yang masih hidup. Bedjo mengaku prihatin terdapat indikasi kuburan massal dirusak maupun dihilangkan dengan pembangunan di atasnya, seperti yang terjadi di sejumlah daerah. Untuk itu, pihaknya meminta Komnas HAM menindaklanjuti laporan tersebut serta melakukan investigasi khusus kuburan. "Ini baru dari yayasan yang melaporkan, Komnas HAM harus punya data sendiri untuk melakukan asessment dan verifikasi. Kami siap bekerja sama untuk menunjukkan lokasi," sambung Bedjo.
Bima Haria Wibisana Sebut Kompetensi Honorer Sudah Parah SMP Negeri 6 Makassar Tuan Rumah FAJAR Back to School Praktisi Hukum Dorong Kepolisian-Kejaksaan Ikut Awasi Dugaan Transaksional Tentukan Ketua DPRD Sulsel dari Golkar Ruhut Sebut Indra Keenam Megawati Soekarnoputri yang Bicara Kejati Sulbar Resmi Terbentuk, Darmawel Aswar Kajati Pertama
Dia berharap temuan ratusan kuburan itu dapat menjadi tambahan alat bukti agar Jaksa Agung tidak lagi menolak menaikkan ke tahap penyidikan karena kurangnya alat bukti. "Kami cukup banyak alat bukti, kuburan massal, dan beberapa kesaksian," tutur Bedjo Untung. Bukti yang dibawa oleh YPKP 65 adalah data lokasi kuburan massal, jumlah korban yang dikuburkan serta nama-nama korban peristiwa 1965. Saat menyerahkan temuan itu, YPKP 65 tidak ditemui komisioner Komnas HAM, melainkan Kepala Bagian Dukungan Pelayanan Pengaduan Komnas HAM Imelda Saragih. "Meski tidak ada komisioner tolong pesan saya dicatat dan disampaikan sesuai surat yang saya ajukan Senin lalu," kata Bedjo. (antara/jpnn)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan