Ekor Kepala

  • Bagikan

Juga ditolak.

Sidang akan dilanjutkan setelah sang muda keluar rumah sakit.

Demo di Hongkong memang kian radikal. Jumlah yang demo terus menurun tapi keradikalan mereka terus meningkat.

Kian banyak bom botol dilemparkan. Kian banyak stasiun MTR dirusak.

Bahkan dua universitas mereka sendiri dirusak.

Di Chinese University mereka marah: gara-gara pimpinan universitas tidak mau ikut mengecam polisi --yang mereka nilai brutal.

Sang pimpinan hanya mau mengecam semua kekerasan. Siapa pun pelakunya. Mahasiswa tidak puas.

Mereka juga mempersoalkan mengapa polisi diperbolehkan masuk kampus. Untuk menangkap para aktivis di kampus itu. Atau menangkap mereka yang lari ke kampus tersebut.

Di Institut Desain mereka juga marah. Seorang siswi 15 tahun ditemukan tewas di pantai. Tidak jauh dari kampus. Penyebabnya masih belum jelas. Dia siswi kejuruan yang sekolahnya di kampus itu.

Mereka menuntut universitas membuka CCTV. Yang dipasang di banyak sudut kampus. Secara utuh. Jangan ada yang diedit. Untuk mengetahui mengapa siswi itu tewas.

Kampus pun panas.

Pimpinan universitas akhirnya memutar rekaman CCTV itu. Di depan mahasiswa. Tapi tidak terlihat ada yang mencurigakan.

Justru itu yang membuat mahasiswa marah. Rekaman CCTV itu dianggap sudah diedit. Mereka menuntut rekaman lengkap. Lalu ngamuk. Kaca-kaca dipecahi.

Sampai tadi malam belum diketahui mengapa mahasiswi yang sering ikut demo itu tewas.

Di lain pihak, pemimpin Hongkong sendiri, Carrie Lam, tampak kian percaya diri. Termasuk tidak mau menemui tamunya: anggota Kongres Amerika. Yang lagi berkunjung ke Hongkong.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan