
Soal itu, gubernur menilai, mendongkrak investasi smelter ataupun investasi lainnya harus dimulai dengan pemangkasan sejumlah regulasi. Regulasi yang menyulitkan pengusaha saat akan berinvestasi. Khususnya, perizinan.
Pihaknya pun sudah berupaya mempermudah izin-izin bagi investor. Lainnya adalah, harga lahan di Sulsel masih terjangkau. Di Kabupaten Bantaeng, ia sudah melakukannya. Tidak heran di daerah itu sudah ada smelter meski bukan di wilayahnya tak ada nikel.
“Cuma yang perlu dikendalikan adalah dampak pencemarannya. Makanya untuk smelter yang sekarang kita haruskan pakai electrict vernis, demi mencegah dampak pencemaran lingkungan,” jelasnya.
Bagi Nurdin, kondisi perekonomian yang tidak menentu, harus coba ditangkap secara positif. Dampak perang dagang, adalah menurunnya komoditas hingga nilai ekspor. Padahal layanan pelabuhan sudah maksimal, bisa ekspor langsung ke beberapa negara.
Sementara, kata dia, Sulsel masih bertumpu pada ekspor bahan baku industri. “Bukan mengelola atau mensuplai bahan setengah jadi untuk diekspor ke pasar global,” tambahnya. (fajar)