Sama halnya dengan Akmal, sopir truk lainnya, Rahman mengaku, terpaksa beberapa kali bermalam di SPBU untuk menunggu solar masuk, karena tidak ada pilihan lain.
"Saya sudah bermalam di sini (SPBU Butta Toa,red) karena sampai sekarang belum ada masuk solar," katanya.
Ia pun mengaku harus merugi karena perjalanan yang biasanya mereka tempuh hanya sehari, bisa sampai dua hari selama kelangkaan solar terjadi.
"Yah jelas rugi, karena harusnyanya kan biasanya hanya sehari perjalanan saja, tapi sekarang malah perjalanan sampai dua hari sejak solar langka. Tidak tahu juga kenapa, karena ini kayaknya sudah sebulan langka begini," akunya. (Rin)