Ebrard seperti dilansir Aljazeera menyampaikan bahwa Morales diincar oleh pendukung oposisi. Kelompok bayaran dilaporkan telah menyerang rumahnya. Kini, keberadaan Morales tidak diketahui.
Namun, sejumlah pihak meyakini bahwa dia telah pergi dengan pesawat kepresidenan untuk tinggal di markasnya di provinsi Chapare. Berdasar itu, Meksiko ingin menyelamatkan kehidupan Morales dengan memberinya suaka.
“Hidup dan integritasnya dalam bahaya,” kata Ebrard kepada wartawan seperti dilansir Aljazeera. “Kami akan segera bertindak dengan memberi tahu kementerian luar negeri Bolivia bahwa Morales di bawah hukum internasional. Itu berarti, Bolivia menjamin kondisi yang aman baginya sebelum kami resmi memberikan suaka,” imbuhnya.
Meksiko sendiri telah memberi tahu Organisasi Negara-negara Amerika (OAS), dan akan segera menginformasikan kepada PBB. Ebrard mewakili Meksiko, memandang pengunduran diri Morales pada Minggu (10/11) waktu setempat sebagai kudeta karena militer dinilai melanggar perintah konstitusional dengan menekan Morales untuk mundur.
Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, memberikan pujian untuk Morales karena sikapnya. Morales disebutnya memilih untuk mengundurkan diri demi menyelamatkan nyawa warga negara Bolivia. (jpg/fajar)