Kolam Nipa-nipa Atasi Banjir di BTP

  • Bagikan

Dengan adanya pembangunan kolam ini, diharapkan mampu mengurangi luasan areal daerah terdampak banjir pada bagian hilir Sungai Tallo yang meluber apalagi pada saat puncak musim penghujan seperti saat ini. 

Sedangkan tujuan pembangunan kolam sendiri, lanjut dia, untuk mengatasi debit puncak banjir dan mengamankan daerah pemukiman warga di bagian hilir Sungai Tallo, termasuk mengurangi area genangan air daerah terdampak banjir seluas kurang lebih 3.000 hektare berada di kawasan Kota Makassar yakni di Kecamatan Tallo dan Tamalanrea serta Antang. 

Berdasarkan hasil perhitungan dari tim teknis, kolam regulasi dengan daya tampung 3,58 juta meter kubik ini, setidaknya akan mengurangi 30 hingga 40 persen banjir di Makassar. Terutama di wilayah BTP dan sekitarnya.

Kolam regulasi ini akan mengalihkan debet air dari Sungai Tallo. Sehingga dampak banjir di lahan 3.000 hektare yang ada Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, dan Tallo bisa dicegah.

Pengamat Tata Kota Makassar, Prof Slamet Tri Sutomo, menjelaskan kehadiran kolam regulasi itu memang jadi solusi mengatasi banjir di wilayah BTP dan sekitarnya. Menurutnya, Nipa-nipa dari dulu adalah rawa dan nipa. Jadi, kata dia, secara alami memang tempat istirahatnya atau parkirnya air.

"Nah, kehadiran kolam regulasi itu setidaknya dapat mengatasi banjir yang setiap tahun melanda BTP saat musim hujan. Kolam itu dibuat tentu saja diharapkan mampu menampung air yang selama ini memasuki area perumahan warga, jika terjadi luapan air sungai," kata Slamet. (ram)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan