50 Ribu Warga Jakarta Terjangkit HIV, Usia Produktif

  • Bagikan

“Kalau LSM besar ada 10-15 kelompok berdampingan dengan kita untuk penjangkauan tadi. LSM itu mengikuti kelompok-kelompoknya seperti untuk pengidap HIV dari kelompok PSK, atau kelompok untuk LSL (Lelaki Suka Lelaki),” katanya.

​​​​

Dijelaskannya, penularan HIV saat ini paling tinggi terjadi melalui seksual yang tidak aman. Dan peningkatan pengidap HIV hingga 100 persen berasal dari kelompok LSL.

“Angka DKI yang dulu tertinggi adalah penularan dari jalur suntik yang tidak steril, sekarang sudah bergeser, sekarang angka tertinggi penularannya adalah melalui seksual yang tidak aman. Lebih memprihatinkan, terjadi progres yang sangat luar biasa, angka positif di golongan LSL yaitu kelompok laki-laki suka laki-laki,” tuturnya.

“Kelompok LSL memang meningkat sekali. Dulu kan angkanya kecil. Dulu landai grafiknya. Taunya malah meningkat drastis. Makanya penjangkauan kita sekarang diperkuat ke semua segmen,” lanjut Widyastuti.

Pada 2019, kelompok LSL menyumbang sebanyak 13 persen pengidap HIV di DKI Jakarta, meningkat dua kali lipat dari tua tahun sebelumnya pada 2017 yang hanya sebesar 5 persen.

Sebelumnya, dalam data yang dimiliki Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan ada lebih dari 50 ribu warga DKI yang berstatus positif HIV. Mereka umumnya berasal dari kelompok usia produktif yang masih bekerja.

“Sekitar 50 ribu lebih warga Jakarta positif HIV, AIDS-nya sendiri tidak banyak. Orang dengan status HIV positif kita harapkan bisa bekerja,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti, pada Sabtu (7/12). (fin)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan