Firmansyah, salah satu keluarga korban kecelakaan, mengatakan para korban baru saja menjenguk dirinya.
“Abis dari rumah saya, nengokin saya, saya kan sakit. Korban itu Martinah, Syarifudin dan Bahrudin itu kakak saya,” katanya di rumah duka Jalan Arjuna III nomor 34, RT 07, RW 07 Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Dia mengaku, sempat meminta para korban untuk tidak pulang karena khawatir dengan kondisi jalanan.
“Udah saya tahan, enggak boleh pulang karena di sana ramai kalau malam minggu. Cuman ya, memang ingin pulang, enggak bisa ditahan,” kata dia.
Setelah kunjungan itu berlangsung, sekitar pukul 22.00 WIB, Firman mendapat kabar kecelakaan di Cibitung melalui sosial media.
Foto mobil yang terlihat tampak mirip seperti mobil keluarganya.
“Saya lihat KTP benar namanya, langsung saya suruh istri saya ke sana, ke RS Cibitung,” ujar dia.
Tak lama tiba di rumah duka sekitar pukul 10.00 WIB, ketujuh anggota keluarganya pun lalu dimakamkan di dua tempat pemakaman umum (TPU) terpisah.
“Lima jasad dimakamkan di TPU Kemiri Pulogadung dan dua jasad lainnya dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung,” katanya.
Lima korban dimakamkan di TPU Kemiri, yaitu Martinah (57), Sugianto (61), Syarifudin (54), Akemidita (11), Bahrudin (51).
“Jenazah Syarifudin dan Martinah ditumpuk dengan jenazah keluarga masing-masing di dua kuburan berbeda di blok A2. Sementara Sugianto, Akemidita dan Bahrudin dimakamkan di liang lahat baru,” katanya.
Sedangkan dua jasad lainnya Santi (30) dan Yanda (32) dimakamkan di kapling muslim TPU Pondok Ranggon. (fin)