Laporan itu menyebutkan tidak ada komunikasi radio dari pilot dan pesawat kemudian hilang dari radar pada ketinggian 2,44 kilometer.
Pesawat Ukraina tersebut lepas landas pada pukul 06.12 waktu setempat dan diberi izin untuk naik ke ketinggian 7,92 kilometer, menurut laporan dari pihak Iran. Pesawat jatuh enam menit kemudian di dekat Kota Sabashahr.
Boeing dan Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) pada Kamis menolak mengomentari laporan soal rudal itu, demikian juga dengan Pentagon.
Boeing sendiri masih dipusingkan dengan dua kecelakaan maut pesawat 737 MAX, yang terjadi dalam kurun lima bulan, hingga membuat pesawat-pesawat jet jenis itu dikandangkan pada Maret 2019.
Pesawat Ukraina 7377-800 yang jatuh di Iran merupakan jet yang dibuat pada 2016 dan merupakan jenis 737 lama sebelum 737 MAX.
Boeing membuat sekitar 5.000 pesawat jenis tersebut, yang memiliki catatan baik soal keselamatan. (reuters/ant/jpnn/fajar)