Tinggi gelombang yang mencapai empat meter juga berpotensi terjadi di antaranya, perairan Pulau Bonerate-Kalotoa dan laut Flores bagian timur.
Respons Pemkot
Pemkot Makassar juga terus meminta organisasi perangkat daerah (OPD) untuk selalu siaga. Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, mengatakan pantauan terutama di daerah rawan banjir intens dilakukan.
"Sudah lakukan pertemuan lintas OPD. Yang menjadi penekanan kita saat ini bagaimana saluran drainase itu tidak ada masalah saat musim hujan. Saat ini pengerukan di beberapa titik dilakukan," katanya.
Pertemuan lanjutan Pemkot dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang (BBWSJP) juga telah digelar, Kamis, 9 Januari.
Kata Iqbal pembahasan dengan pihak balai, yakni memastikan pengerukan eceng gondok dilakukan dengan sigap.
Antisipasi cuaca memburuk Pemkot Makassar juga menyiagakan 47 puskesmas dan 200 tim gerak cepat (TGC) juga siap dikerahkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengatakan, semua puskesmas juga telah dilengkapi ambulans yang siaga 24 jam. "Ada 47 Puskesmas yang kami siagakan. Kalau rumah sakit rujukannya itu RSUD Kota Makassar," ujarnya.
Personel TGC yang disiapkan juga telah terkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Naisyah menjelaskan, TGC akan langsung bergerak mendirikan posko jika sudah ada warga yang mengungungsi.
"TGC dan tim BPBD sudah kita buatkan grup percakapan. Di situ mereka aktif memantau perkembangan masing-masing wilayah," terangnya.
Perhatian Khusus