Mengenai rencana karantina ketika tiba di Indonesia, Kamal menyatakan, informasi itu sudah diketahui para WNI di Hubei. Namun, belum ada informasi detail mengenai berapa lama dan lokasi karantina. Termasuk opsi dijadikannya Pulau Natuna sebagai lokasi karantina. Namun, sejak awal Kamal menekankan bahwa siapa saja yang mengambil langkah evakuasi harus mengikuti protokol kesehatan. ”Harus percaya pada keputusan pemerintah,” tegasnya.
Kamal tidak ikut dalam penerbangan evakuasi. Sebab, saat ini dia berada di luar Hubei. ”Kebetulan pas musim liburan. Saya sedang di Xichao. Nanti pulang setelah memastikan anak-anak pulang dulu,” tegasnya.
Di tempat terpisah, Presiden Joko Widodo menegaskan, pemulangan WNI dari Wuhan akan melalui sejumlah tahap. Mereka tidak bisa langsung pulang ke rumah masing-masing begitu mendarat di Indonesia. ”Tentu ada observasi dan lain-lain sebelum dikembalikan kepada orang tua masing-masing,” jelasnya.
Mengenai lokasi pemulangan, dia enggan menyebutkan secara detail nama bandaranya. ”Nanti hanya di satu bandara sementara. Disatukan dulu sampai diobservasi,” tambahnya.
Dari informasi yang diterima Jawa Pos, para WNI bakal dikarantina selama 14 hari. Sangat mungkin mereka dibawa ke Natuna untuk menjalani observasi atau karantina. Kabar Natuna sebagai tempat karantina beredar sejak kemarin pagi. Salah satunya ditunjukkan oleh persiapan Dinas Kesehatan Kepulauan Riau.
Upaya karantina tersebut ditujukan untuk memastikan bahwa mereka bebas dari 2019-nCoV yang telah menewaskan 213 orang di Tiongkok. Skema karantina di pulau terluar itu juga dilakukan pemerintah Australia. Mereka menempatkan warganya yang baru pulang dari Tiongkok di Christmas Island untuk dikarantina sebelum dikembalikan ke wilayah masing-masing.